Pemogokan di Stooomkoffie Brandery Karangredjo di Blitar

 

Perkebunan kopi Karangredjo di Blitar 1925 (koleksi: www.kitlv.nl)

Perkebunan kopi Karangredjo di Blitar 1925 (koleksi: http://www.kitlv.nl)

Pada tanggal 25 November 1925 kaum buruh di Stoomkoffie Brandery Karangredjo kira-kira jam 9.30 sama didatangi oleh serombongan polisi terdiri dari asisten residen, patih, asisten wedana dan lain-lainnya, berhubung dengan tuntutannya kaum buruh di situ pada tanggal 23 ini bulan. Waktu itu juga mesin pabrik diberhentikan dan sebagian kaum buruh yang dianggap berbahaya dilepas lebih dulu, sedang yang ketinggalan di situ sama dikumpulkan dan dibujuk dengan perkataan manis-manis, agar itu tidak membikin pemogokan. Di situ patih tanya: “siapa yang akan mogok?” Lalu ada 5 pegawai yang maju dihadapan patih, yang mana mereka itu terus dituntut saja dan ditahan di algemeene polisi, tetapi lalu dilepaskan lagi, dengan ancaman jika mereka itu berjalan-jalan mendekati pabrik akan ditangkap.

Kira-kira jam 11 pagi itu pabrik bekerja lagi, tapi jam 12 siang tempo makan siang pegawai-pegawai banyak yang meninggalkan pekerjaan.

Malamnya kaum pemogok yang jauh rumahnya sama menginap di rumahnya saudara-saudaranya juga kaum pemogok. Di situ mereka dijaga polisi luar biasa, juga paduka-paduka resisir tidak suka ketinggalan. Rumahnya saudara Soejono, sekretaris dari Serikat Buruh Onderneming dijaga oleh lebih 20 polisi dan resisir-resisir.

Rumah-rumah kampungan yang berdekatan dengan itu pabrik orang-orangnya dilarang keluar dari rumah dan sudah kejadian ada kaum pemogok yang diberi pukulan dan sebagian ada yang dituntut. Inilah nasibnya kaum buruh dalam jaman kemodalan, mereka yang menuntut perbaikan nasibnya dengan jalan yang halal, tetapi mendapat rintangan.

Tidak seharusnya mereka mendapat rintangan yang begitu hebat dari pihak polisi.

(Api, 1 Desember 1925)

2 comments on “Pemogokan di Stooomkoffie Brandery Karangredjo di Blitar

  1. Kalau tak salah Karangredjo yang dimaksudkan disini saat ini ada dikecamatan Garum..

    Saya 3 tahun di Blitar.
    Saya tak yakin perkebunan kopi masih ada disana.. Mungkin sudah jadi perkampungan sekarang..

Tinggalkan komentar