Jaran Kepang Tak Seheboh Gangnam Style Tapi Lebih Magis

Penari Jaran Kepang (Kuda Lumping) di Jawa tahun 1910 (Koleksi: www.kitlv.nl)

Penari Jaran Kepang (Kuda Lumping) di Jawa tahun 1910 (Koleksi: http://www.kitlv.nl)

Beberapa waktu lalu dunia dihebohkan dengan tarian “gangnam style” dari Korea yang dibawakan oleh PSY. Tarian yang mengikuti gaya kuda ini dengan bantuan media massa mulai elektronik hingga cetak mampu mempengaruhi banyak lapisan masyarakat dunia untuk menyukai tarian ini. Banyak orang ramai membicarakan trend ini dari masyarakat kecil hingga selebriti, semua terhipnotis oleh tarian ini. Bahkan official video klip musik dan tarian ini telah dilihat sebanyak lebih dari 1 milyar orang, sesuatu yang fantastis. Baca lebih lanjut

Hilangnya Suara Alu dan Lesung

Illustrasi wanita sedang menumbuk padi 1851 (Koleksi: http://www.kitlv.nl)

Berapa banyak lagi tradisi yang harus hilang digilas oleh kemajuan teknologi? Kemungkinan akan semakin banyak dan banyak lagi tradisi masyarakat desa yang dilakukan sebagai local genius mereka hilang tak berbekas tanpa jejak. Tradisi masyarakat desa diciptakan bukan sekedar sebagai aktifitas semata-mata tetapi memiliki nilai sosial bagi masyarakat pendukungnya. Dengan tradisi inilah interaksi sosial pedesaan berjalan secara harmonis. Baca lebih lanjut

Petanan (Mencari Kutu) Kebiasaan Yang Hilang

Laki-Laki Sedang Tjari koetoe 1867 (Koleksi: http://www.kitlv.nl)

Kemajuan jaman rupanya telah menggerus berbagai kebiasaan masyarakat yang telah lama ada bahkan telah menjadi sebuah tradisi. Kebiasaan sepele tetapi bila kita cermati merupakan bentuk dari upaya masyarakat untuk mengatasi sebuah persoalan hidup. Salah satunya adalah kebiasaan mengenai kebersihan kepala. Bila jaman sekarang orang telah mengenal sampo dan sabun sebagai pembersih rambut dan badan, maka dulu sebelum kedua barang ini ada, masyarakat menggunakan “merang” yang dibakar dan direndam di dalam air setelah itu disaring, selanjutnya airnya digunakan untuk sampo. Kata sampo sendiri berasal dari bahasa Hindi champo, bentuk imperatif dari champna, “memijat”. Baca lebih lanjut