Iring-Iringan Pemakaman Pada Masa Kolonial

Pemakaman Warga Tionghoa di Tepekong Surabaya 1900 (Koleksi: www.kitlv.nl)

Pemakaman Warga Tionghoa di Tepekong Surabaya 1900 (Koleksi: http://www.kitlv.nl)

Pernahkan kalian terlibat dalam upacara kematian atau ikut mengantarkan jenazah ke peraduan terakhir yaitu tanah makam? Bagi sebagian besar pasti sudah pernah terlibat bahkan ikut serta dalam iring-iringan tersebut. Iring-iringan pemakaman merupakan salah satu prosesi dalam upacara pemakaman seseorang yang telah meninggal dunia. Proses perjalanannya merupakan keunikan tersendiri bila kita perhatikan, apalagi bila kita membandingkannya antara peristiwa masa kini dengan peristiwa yang sama tetapi pada masa lampau. Baca lebih lanjut

Sekilas Sejarah Barongsai dan Wayang Potehi

Kesenian Liong dan Barongsai Masa Kolonial 1900 (Koleksi: www.kitlv.nl)

Kesenian Liong dan Barongsai Masa Kolonial 1900 (Koleksi: http://www.kitlv.nl)

Barongsai

Kesenian Liong dan Barongsai merupakan salah satu kesenian dari sekian banyak kesenian dalam masyarakat Tionghoa. Kesenian ini sudah cukup tua dan di Tiongkok berkembang pada masa pemerintahan Dinasti Utara Selatan tahun 420-589 M. Kesenian ini muncul bersamaan dengan mitologi dan cerita rakyat yang berkembang pada masyarakat Tiongkok. Dalam mitologi dan cerita rakyat Tiongkok ada beberapa versi mengenai munculnya Barongsai. Versi pertama sejarah munculnya Barongsai berawal dari kemunculan mahluk aneh yang sangat besar, yang dinamakan Nien artinya tahun. Disebut demikian karena kemunculan mahluk aneh itu setiap satu tahun sekali. Binatang tersebut biasanya muncul setiap musim semi atau saat musim panen untuk memangsa apa saja yang dilihatnya, sehingga membuat masyarakat ketakutan. Setelah binatang tersebut mendapatkan makanannya maka ia kembali ke hutan untuk tidur selama satu tahun. Hal ini berlanjut terus menerus dan membuat takut masyarakat ketika musim semi tiba. Baca lebih lanjut

Perhimpunan Fu Qing (Fu Jing) di Surakarta Sebuah Sejarah Singkat

Perkampungan China di Surakarta (Koleksi: www.kitlv.nl)

Perkampungan China di Surakarta (Koleksi: http://www.kitlv.nl)

Kota Fu Qing (Yu Rong) merupakan sebuah Kabupaten di Republik Rakyat China dimana masyarakat suku Fu Qing banyak meninggalkan kota kelahiran mereka dikarenakan tanah di kota tersebut kurang subur sehingga untuk mencari penghidupan masyarakat Fu Qing merantau keluar dari kota Fu Qing. Hingga saat ini telah tercatat hampir 800 ribu masyarakat Fu Qing yang tersebar di negara-negara Asia Tenggara, Eropa, Amerika, dan Afrika dan lebih dari 100 negara dan daerah.[1] Sebagai masyarakat perantau masyarakat Fu Qing di berbagai negara mendirikan perkumpulan kedaerahan sebagai bentuk solidaritas dan tempat saling membantu antar sesama anggota. Baca lebih lanjut

PERTARUNGAN ELIT: SURAKARTA MASA PERGERAKAN NASIONAL

Soesoehoenan van Soerakarta, Pakoe Boewono X dan Ratoe Mas 1915 (Koleksi: http://www.kitlv.nl)

A. Munculnya Elit Modern dan Pergerakan Nasional

Pergerakan nasional sebagai fenomena historis adalah hasil dari perkembangan berbagai faktor seperti faktor ekonomi, sosial, politik, dan kebudayaan dengan berbagai interrelasinya. Sehingga pergerakan nasional menjadi sebuah fenomena yang kompleks dan multidimensional, maka pemakaian pendekatan multidisiplinerlah yang memungkinkan untuk menerangkan berbagai segi dari pergerakan nasional. Oleh karena itu, pergerakan nasional dapat dianggap sebagai gerakan ekonomi, sosial, politik, ataupun kebudayaan. Hal itu terwujud dengan jelas pada berbagai organisasi nasional dan secara eksplisit menentukan tujuan-tujuannya yang menjadi orientasi setiap aktivitas mereka.[1]

Perkembangan nasionalisme sebagai sebuah gerakan modern di Hindia Belanda tidak dapat dilepaskan dari perubahan sosial, budaya dan politik yang terjadi pada awal abad ke-20 di Hindia Belanda. Pemerintah kolonial Belanda melakukan berbagai perubahanan mendasar bagi terciptanya ide-ide dan pola-pola gerakan modern bagi masyarakat Hindia Belanda melalui serangkaian kebijakkan politis. Kebijakkan pemerintah kolonial yang sangat terkenal di dalam  memberikan perubahan mobilitas sosial masyarakat adalah kebijakkan politik etis[2] dengan pendidikan sebagai salah satu mata pisaunya. Baca lebih lanjut

ETNIK TIONGHOA DI SURAKARTA

Etnik Tionghoa di Surakarta

Tulisan ini mungkin bukan sebuah tulisan tentang masyarakat Tionghoa di Surakarta yang komprehensif tetapi sekedar catatan kecil pengetahuan dari keberagaman masyarakat yang tinggal di Surakarta. Dan banyak serpihan-serpihan sejarah masyarakat Tionghoa di Surakarta dalam tulisan ini yang masih tercecer diluar belum terangkum menjadi satu. Tetapi itu menjadi bagian dari kita untuk terus mencoba melengkapi hingga menjadi rangkaian mozaik yang utuh dari keunikan masyarakat yang tinggal di Surakarta sehingga dapat menjadi pemahaman kita akan kehidupan yang beragam. Baca lebih lanjut

MASYARAKAT DAN PERUBAHAN SOSIAL: SURAKARTA AWAL ABAD XX

Tengah Passar Besar-Solo 1895 (Koleksi: http://www.kitlv.nl)

Pada awal abad XX tumbuh elit modern Indonesia yang gejala dan prosesnya juga tampak dalam konteks lokal Surakarta yang semula merupakan kota kerajaan di pedalaman yang diawasi pemerintah kolonial, mulai berubah wajah dan semangatnya. Perubahan ini disebabkan berbagai faktor yang mendorong berbagai kemajuan di tanah kerajaan berkaitan dengan berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah kolonial Belanda, mulai dari status kerajaan hingga berbagai kebijakan ekonomi – politik kolonial. Baca lebih lanjut