Pembangunan isu baik yang dilakukan melalui vergadering-vergadering, surat-surat kabar maupun pengumpulan dana merupakan bagian aktivitas TKNM yang terlihat pada masa-masa awal. Pada perjalanan waktu TKNM tidak lebih dari alat pengumpul dana dari CSI pimpinan Tjokroaminoto untuk membangun basis dukungannya. Tidak adanya gerakan yang nyata dari TKNM membawa kekecewaan-kekecewaan bagi pendukungnya.
Setelah TKNM dibentuk dan tampaklah bahwa TKNM tidak memiliki kekuatan dan langkah untuk bergerak seperti yang diharapkan oleh pendukung-pendukungnya. Kekecewaan-kekecewaan mulai bermunculan dikalangan umat Islam. Hal ini dikarenakan TKNM hanya pada awalnya saja mengadakan gerakan anti-Martodharsono dan anti-Djawi Hiswara yang dianggap telah menghina Nabi Muhammad SAW dan agama Islam, tetapi setelah dukungan secara material didapatkan, TKNM tidak memiliki senjata yang ampuh untuk menghukum Martodharsono hanya sebatas himbauan kepada pemerintah kolonial Belanda untuk menghukum Martodharsono dan Djawi Hiswara. Baca lebih lanjut