Masih asyik berkutat dengan kota Surabaya, kota yang menjadi salah satu kota utama sejak masa lampau hingga saat ini. Banyak momen yang menarik untuk dibahas walaupun dengan cara yang sederhana. Kota Pelabuhan, Metropolitan, Industri, Jasa, dan Perdagangan sehingga menarik banyak masyarakat untuk hidup dan tinggal di kota Surabaya. Surabaya seperti hal-nya kota besar lainnya menjanjikan sebuah kehidupan yang lebih baik dalam bidang ekonomi. Tetapi, kehidupan memang tidak berjalan sesuai rencana, maksud hati ingin membawa mobil tetapi nasib mengantarkan untuk mengayuh becak. Baca lebih lanjut
Category Foto Masa Lampau
Pembawa Payung Pada Masa Lampau di Jawa
Payung memiliki bentuk, corak dan ragam yang beraneka warna. Menunjukkan fungsinya sebagai penahan panas matahari dan air hujan pada masa kini. Tetapi tidak semua orang senang menggunakan alat ini pada saat matahari terik ataupun saat hujan. Mungkin saat hujan banyak orang yang sedia payung, tetapi bagi yang malas biasanya menggunakan jasa ojek payung untuk melindungi tubuh dari guyuran air hujan. Baca lebih lanjut
Penjual Daging Babi Keliling Di Jawa Masa Kolonial
Penjual daging babi keliling merupakan jenis pekerjaan yang ada pada masa kolonial Belanda di Jawa. Pekerjaan ini didominasi oleh Etnis China dan diperjualbelikan kepada masyarakat China dan Eropa. Masyarakat Jawa yang mayoritas Islam melarang anggota masayarakatnya yang muslim untuk mengkonsumsi daging ini karena dianggap haram. Penjual daging babi keliling ini membawa barang jualannya dengan dipikul menggunakan pikulan bambu yang disamping kanan dan kirinya terdapat keranjang dari bambu untuk menaruh daging babi. Peralatan lain yang dibawa adalah timbangan dan pisau untuk memotong daging babi tersebut.
Saat ini penjual daging babi keliling sudah langka karena peredaran daging ini sangat dibatasi dan biasanya terdapat di pasar-pasar tertentu. Saya yakin disetiap kota besar pada masa kolonial Belanda dulu terutama di wilayah pecinan banyak berlalu-lalang penjual babi keliling ini.
———–0000————–