Pemogokan Besar Buruh di Surabaya 1925

Daerah Kali Mas Surabaya 1890 Pusat Industri dan Perdagangan Kota Surabaya (Koleksi: www.kitlv.nl)

Daerah Kali Mas Surabaya 1890 Pusat Industri dan Perdagangan Kota Surabaya (Koleksi: http://www.kitlv.nl)

Di waktu pemogokan besar ini dimaloemkan orang mesti putar kajoen di seluruh kota Surabaya dan orang nanti bisa dapat pemandangan luas tentang pabrik mesin yang dimogoki.

Pertama, orang tidak menampak rombongan pemogok-pemogok yang berkumpul omong seperti biasanya kejadian di Holland. Kedua, orang tidak lihat polisi repot buat menjaga keselamatan kota. Tapi toh di ini saat ada kurang lebih tiga ribu orang dari perusahaan bengkel dan mesin yang mogok. Malah ada terbit pemogokan yang menurut kehendaknya sendiri, jadi tidak dipaksa.

Pemogokan kehendaknya sendiri

Ketika kemarin dulu dalam Ned. Ind. Verbandstoffen pabrik di Dapuan terdengar kabar tentang itu pemogokan besar, dengan segera ada 40 kacung, umurnya antara 12 dan 16 tahun, yang sudah tidak mau bekerjanya. Ia orang menerangkan lantaran merasa simpati pada itu pemogokan besar. MakaMaka ia orang juga mau turut berhenti satu hari.

Kemarin mereka mau masuk bekerja pula, tapi direktur itu pabrik hendak melepas dulu kacung yang jadi pemukanya, yaitu satu anak Madura. Ini sekalian pemogok muda telah bikin protes pada direktur. Mereka tidak mau kerja pula dan akhirnya mereka diberi tahu, bahwa ia orang semua boleh anggap saja sudah diberhentikan betul.

 

Ducroo en Brauns

Di firma Ducroo en Brauns keadaan tidak berubah. Semua tempat-tempat bekerja kosong. Kecuali bagian pembikinan ketel saja yang bisa bekerja sedang lain-lain bagian ditinggalkan diam. Dari jumlah tukang bikin ketel telah masuk bekerja seratus lima puluh orang. Lebih jauh tidak kejadian perubahan besar.

 

Polygram

Juga keadaan ini firma di Babaan ada sunyi. Dari tiga ratus orang yang dalam keadaan biasa bekerja ditempat kerjanya Polygram cuma ada dua orang saja yang masuk. Depan pintu firma itu ada dijaga polisi, tetapi kaum pemogok juga pasang mata-mata yang mesti menilik pada orang-orang yang keluar masuk di pabrik-pabrik. Ini penilikan mesti dijalankan dengan cara rahasia, tetapi itu berulang-ulang ketahuan.

Pada hari sabtu pagi di tempat bekerjanya dari Polygram telah disiarkan itu tanda-tanda buat adakan pemogokan. Ternyata ia orang pakai aturan “sambung bicara” hingga hari Seninnya terbit itu pemogokan.

Orang-orang yang jadi pemukanya dikenali oleh direksi itu firma dan sudah tentu mereka ditolak buat selama-lamanya bekerja pula di itu firma. Salah satu mandor telah datang di kantornya direksi Polygram dan menerangkan yang ia mau bekerja tapi takut pada lain-lain pemogok. Ia bersenjata pisau besar buat membela dirinya, kapan ia diserang orang. Kesudahannya dari itu pemogokan adalah segala pesenan dari pabrik-pabrik gula jadi ketunda.

 

 

Younge & Gill

Sebagaimana di lain-lain pabrik, begitu juga dalam ini perusahaan cuma sedikit saja orang yang masuk kerja. Mereka tidak takut pada ancaman kaum pemogok, tetapi meskipun begitu jumlahnya orang yang kerja itu ada begitu sedikit hingga banyak pekerjaannya itu firma ketunda. Penjagaan polisi ditaruh sana sini.

Juga di kampung Dapoean, dimana ada kebanyakan tukang dari Younge & Gill tinggal, dijaga oleh polisi. Orang-orang yang mau kerja memang diintip-intip oleh kaum pemogok, hingga itu membuat orang merasa takut buat keluar dari masing-masing rumah. Mereka bikin juga pengumuman tentang ancaman-ancaman kaum pemogok.

 

Ned. Ind. Industrie

Keadaan di Ned. Ind. Industrie boleh dibilang pemogokan di itu firma sudah jadi umum. Hampir tidak ada orang yang bekerja disitu, hingga itu pabrik tidak bisa jalan.

 

Techn. Bureau Hellendoorn

Keadaan ini firma di Pasar Besar juga sepi. Kemarin cuma ada beberapa kuli saja yang tawarkan dirinya buat bekerja. Pun beberapa mandor tua sudah pada masuk pula, tapi jumlahnya itu pegawai cuma kurang lebih 40 orang saja.

 

Noordijk

Keadaan di N. V. Constructie Werkplaats Noordijk ada paling baik dari lain-lain pabrik. Seperti kemarin dulunya, begitu juga pada hari kemarin cuma ada kira-kira 80 orang yang tidak masuk kerja. Bagian bubutan tinggal sepi, lantaran justru di itu bagian ada banyak pegawainya yang tidak bekerja.

 

Braat

Keadaan di itu pabrik mesin tetap. Ada banyak juga orang yang masuk kerja pada itu pabrik, tapi pada umumnya mereka terdiri dari orang-orang yang belum biasa kerja di pabrik mesin, hingga tentu saja ada pekerjaan dilakukan dengan keliru.

 

Pabrik-pabrik kecil

Di pabrik-pabrik mesin yang kecilan cuma ada satu dua orang saja yang tidak masuk kerja. Ada dikabarkan pabrik mesin Gijswijt sebegitu jauh belum terima ancaman dari pihaknya kaum buruh. Polisi mau jaga itu perusahaan, tetapi itu tawaran ditolak oleh Gijswijt, supaya pegawai-pegawai tidak jadi tidak senang lihat polisi. Keadaan di lain-lain pabrik semua tentram.

 

Umumnya

Di ini saat umumnya itu pemogokan ada membawa hal-hal yang tidak enak. Biasanya kalau pabrik-pabrik gula sudah giling, lantas bikin pesanan ini itu pada pabrik-pabrik mesin. Lantaran adanya itu pemogokan sudah tentu itu pabrik-pabrik mesin tidak bisa bikin kelar itu sekalian pesanannya perusahaan gula.

Baiknya hampir semua pabrik-pabrik mesin pada hari jumat atau sabtu dikerjakan bagian penuangan logam. Itu cetakan-cetakan tidak bisa tinggal terlalu lama dalam tanah dan kalau itu pemogokan terbitnya sebelumnya dilakukan penuangan logam sudah tentu itu semua cetakan jadi tidak ada harganya dan mesti diganti dengan yang baru. Di berbagai-bagai pabrik cetakan-cetakan yang sudah ada isinya masih tinggal di tanah.

Sampai berapa lama itu pemogok-pemogok menjalankan aksinya belum bisa diketahui. Sekarang ada banyak perempuan yang tawarkan dirinya buat jadi babu. Ketika dibikin pengusutan ternyata kebanyakan itu perempuan-perempuan ada bininya pegawai-pegawai yang sekarang bikin pemogokan di pabrik Braat. Rupanya ini pemogok-pemogok yang sudah berhenti lebih dulu merasa sedikit sukar.

 

Kas Tunjangan

Seperti kemarin kita sudah kabarkan ada empat leden bestuur dari Serikat Buruh Bengkel dan Elektrik, yaitu Prawirosardjono, Wiriosoepadmo, Soekindar, dan Matrawi yang ditahan oleh hoofd kommissaris van polisi. Kemarin katanya ia orang dihadapkan pada assistent resident buat didengar pengakuannya lebih jauh.

Buat menunggu sampai perkaranya itu empat orang diperiksa oleh landraad lantaran sangat boleh jadi mereka dituduh melanggar artikel 161 bis, telah ditahan preventif. Menurut pengakuannya itu pemimpin-pemimpin S. B. B. E., kasnya itu perserikatan cuma ada tiga ratus lima puluh rupiah saja. Dari itu uang bukan saja gajinya orang-orang yang jadi bestuur mesti dibayar, tapi juga orang-orang yang termasuk dalam itu perserikatan. Dan sesuatu orang bisa mengerti sendiri itu uang yang begitu sedikit sudah tentu tidak cukup buat kasih tunjangan pada itu kurang lebih tiga ribu orang yang mogok.

Tentu buat sekarang mereka tidak pikir itu kesusahan tapi kalau ia orang punya simpanan sendiri sudah habis barulah mereka rasakan bagaimana susah kesudahannya dari mereka punya perbuatan. Boleh jadi nanti ada banyak pemogok yang masuk kerja pula.

 

Tindakan polisi

Dilihat dari keadaannya itu pemogokan, ternyata polisi sudah ambil tindakan yang cepat. Polisi berdaya buat lalukan orang-orang yang dianggap mengganggu prikeamanan. Sebagaimana orang tahu, namanya Ali Archam sekarang jadi terkenal berhubung dengan itu 24 pertanyaan dan niatan buat asingkan itu pemimpin.

Sekarang orang cuma menunggu saja putusannya pemerintah. Penningmeester Serikat Rakyat Tjoa Tian Leng telah sampai dari Malang di Surabaya. Kabarnya ia dengan sekalian familinya akan diasingkan ke Merauke. (Tentang ini interneering kemarin dulu belum tersiar di ini kota, dan baru kemarin ada dikabarkan ia sama familinya bakal diinterneer berbareng dengan datangnya tuan Tjoa di Surabaya). Sementara itu empat pemimpin ditahan preventif, orang harap itu pemogokan jadi berhenti.

 

Konferensi

Kemarin pagi dengan kapal Plancius telah sampai di Surabaya, hoofdkommissaris van polisi Betawi, tuan O. Treffers dan ass. Resident yang dibantukan pada wali negeri, yaitu Gessler Verscheur.

Begitu lekas ia orang sampai di sini lantas dibikin konferensi di kantor resident, pada konferensi mana ada turut ambil bagian sep polisi ini kota, ass. resident De Lafontaine, hoofd kommissaris Topsvoort dan sep recherche.

Maksudnya itu konferensi, adalah buat ambil tindakan akan mencegah itu pemogokan-pemogokan yang dipengaruhi Kommunist. (Soer. Nwsbl.).

 

Nyatalah dalam pemogokan ini, bukan dari kita saja yang menerangkan pemogokan itu terjadi karena jeleknya nasib, bukan dari hasutan, tetapi maunya sendiri seperti yang tersebut di atas. Kemudian diterangkan anak-anak yang umur antara 12 dan 16 tahun juga turut mogok, karena simpati dengan pemogokan besar. Tentu saja itu anak-anak bukan cuma turut-turut saja, tetapi juga ada perasaan yang cocok mengenai pada sanubarinya.

Tetapi toh majikan akan melepas siapa yang jadi pemuka dari itu anak-anak, bukan dicari oorzaaknya. Dan anak-anak pun telah tahu haknya, berani mogok!

Dalam mana ada dibilang yang buat sementara kaum pemogok masih punya simpanan masih senang, tetapi nanti jika simpanan habis barulah berasa susahnya. Boleh jadi orang yang tidak mengalami jadi kaum buruh rendahan tidak bisa merasakan apakah rasa dan keadaan yang sebenarnya. Orang tentu mengerti yang kaum buruh selamanya tidak punya apa-apa dan hidup melarat, mereka berani mogok itu karena mereka mempertahankan nasibnya dan seberapa bisa akan cari perbaikan. Tetapi jika pemogokan itu terus ditindas, maka sudah teranglah yang kaum werkloozen itu nanti yang akan jadi penuntut perbaikan yang paling termuka.

Dalam perlawanan hari kemudian mereka akan jadi barisan yang termuka, karena mereka orang-orang yang sudah punya ervaring dan pernah bertanding. Boleh nyatakan dibelakang hari!

Dari ributnya keadaan kawan-kawan di Surabaya atau boleh jadi rintangan di jalan amat besarnya sampai ini hari kami belum terima korrespondensi dari pihak kami sendiri, sehingga terpaksa mengutip dari koran yang keluar dari Surabaya yaitu Soeara Publ, yang dapat salin dari surat kabarnya kaum gula. Tentu saja dibikin begitu rupa, tetapi kami kira pembaca bisa timbang sendiri dan bisa mengira kirakan bagaimanakah keadaannya kawan-kawan kita dan bagaimana keadaan dalam kota Surabaya, ialah Handelsstad yang terbesar di seluruh Indonesia.

(Api, 18 Desember 1925)

5 comments on “Pemogokan Besar Buruh di Surabaya 1925

  1. Selanjutnya pemogokan terbesar dilakukan oleh PKI terhadap Kereta Api dan alat perhubungan lainnya pada tahun 1926.. Ini adalah perjuangan bangsa Indonesia yang pertama melawan penjajah yg berdasarkan NASIONALISME, sebab semua pemberontakan terdahulu hanya untuk kepentingan PRIBADI seperti oleh para Raja,Sultan dan syech dsb, dan untuk kepentingan agama( Islam) karena yg dilawan bukan penjajah tetapi agama yg dibawa penjajah.

Tinggalkan komentar