Pedagang Asongan Masa Kolonial Belanda

Pedagang Asongan di Stasiun Kedoe, Jawa Tengah 1910 (Koleksi: www.kitlv.nl)

Pedagang Asongan di Stasiun Kedoe, Jawa Tengah 1910 (Koleksi: http://www.kitlv.nl)

Pelarangan, penggusuran bahkan pengusiran para pedagang asongan di beberapa stasiun kereta api menjadi topik berita beberapa waktu yang lalu. Ketika stasiun kereta api mulai menampilkan wajah modernitasnya dengan menjaga ketertiban dan keteraturannya maka sesuatu yang dianggap mengganggu harus disingkirkan. Pedagang asongan mungkin sesuatu yang dianggap mengganggu dan harus diusir, dilarang untuk berjualan di stasiun kereta api. Dan digantikan dengan “franchise-franchise” modern yang lebih teratur dan tentunya memiliki pemasukan-pemasukan bagi stasiun yang menguntungkan. Bahkan diberlakukan juga bagi stasiun-stasiun yang memberangkatkan kereta kelas Ekonomi. Atau bisa juga dalam bisnis hal ini untuk meningkatkan pelayanan bagi masyarakat pengguna jasa kereta api terhadap gangguan dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh para pedagang, pengamen, dan para pengais rejeki lainnya di stasiun maupun di dalam kereta api.  Tentunya hal ini menjadi pro dan kontra dalam masyarakat. Baca lebih lanjut

Penjual Sepatu Masa Kolonial Belanda

Penjual Sepatu atau Tukang Sol Sepatu di Jawa 1870 (Koleksi: www.kitlv.nl)

Penjual Sepatu atau Tukang Sol Sepatu di Jawa 1870 (Koleksi: http://www.kitlv.nl)

Melihat dan membaca buku Olivier Johannes (Pekerdja di Djawa Tempo Doeloe, Published 2013 by Galang Pustaka) mengenai pekerjaan masyarakat Hindia Belanda masa lampau yang terekam dalam kartu pos memang menarik dan apa yang dihadirkan merupakan pekerjaan-pekerjaan yang menggambarkan masyarakat kecil pada umumnya. Pedagang merupakan pekerjaan yang umum yang dilakukan oleh masyarakat, selain bertani dan penjual jasa. Tak dipungkiri lagi ketiga aktivitas tersebut merupakan aktivitas manusia sejak masa lampau dan terus berkembang sebagai mata pencaharian masyarakat dalam bidang ekonomi. Baca lebih lanjut

Pedagang Minuman Pada Masa Kolonial

Penjual Minuman di Nederlands-Indië 1900 (Koleksi: http://www.kitlv.nl)

Perdagangan telah menjadi aktifitas masyarakat yang cukup lama. Mulai dari barter barang sebagai cikal bakal perdagangan hingga akhirnya dengan adanya uang, suatu barang dinilai dengan uang tersebut. Perdagangan juga dijadikan tingkat kemakmuran sebuah wilayah, karena dengan perdagangan sebuah wilayah menjadi hidup dan berkembang sehingga mempengaruhi berbagai kehidupan sosial masyarakat lainnya. Perkembangan kota terlihat melalui ramainya pusat-pusat perdagangan ini. Perdagangan ini juga memiliki kuantitas yang berbeda, dari perdagangan besar hingga perdagangan kecil yang dilakukan oleh masyarakat dengan alat-alat sederhana. Baca lebih lanjut

Bambu Sebagai Aktivitas Masyarakat

Pedagang Keliling Kerajinan Bambu di Tjiandjoer Tahun 1925 (Koleksi: http://www.kitlv.nl)

Bambu adalah bahan bangunan yang paling serbaguna yang dapat dibayangkan. Penduduk Jawa dan lainnya di kepulauan Nusantara melakukan mukjizat dengan itu. Sebagian besar rumah pada jaman dahulu menggunakan kerangka dari bambu terutama di Pulau Jawa.Bambu  juga digunakan untuk membuat aneka kerajinan dan alat untuk menyimpan berbagai barang kebutuhan hidup sehari-hari. Baca lebih lanjut

Penjual Sayur Keliling

Penjual sayur keliling pada masa kolonial menjajakan dagangan mereka dengan pikulan. Berkeliling ke setiap pelosok desa, menawarkan sayur mayur hasil dari kebun mereka yang tidak begitu besar kuantitasnya. Bertelanjang dada, bercaping berjalan tanpa menggunakan alas kaki.

Memasuki jaman modern sekarang penjual sayur keliling semakin langka ditemui karena pusat jual beli berpindah ke pusat-pusat perdagangan besar, pasar tradisional dan mal-mal. Sayur mayur yang dijual di pasar-pasar tradisional dan mal-mal sekarang pun tidak banyak berasal dari kebun-kebun sendiri tetapi banyak mengimpor dari luar negeri.

Perdagangan kecil sekarang perlahan-lahan mati, dan mal-mal besar mengambil alih peran pedagang sayur keliling ini, kapitalisme besar selalu mematikan rakyat kecil…..

Pedagang Pribumi

 

Pada masa kolonial Belanda pedagang keliling merupakan pemandangan yang sering terlihat, walaupun pusat-pusat perdagangan telah terpusat di berbagai pasar. Pedagang keliling ini senantiasa mangkal diberbagai tempat untuk menjajakan dagangannya, para pembeli ramai untuk membeli dagangan tersebut yang berupa makanan dan minuman. Tetapi menjadi pertanyaan adalah apakah mereka tidak dikejar-kejar oleh polisi pada saat itu karena mengganggu pemandangan kota, seperti yang terjadi pada masa kini???