Para Tukang Cukur Rambut

Tukang cukur di Jawa 1935 (Koleksi: www.kitlv.nl)

Tukang cukur di Jawa 1935 (Koleksi: http://www.kitlv.nl)

Rambut memang anugrah tersendiri yang dimiliki manusia. Ia bisa merubah penampilan seseorang, bisa membuat sebuah ekspresi politik sebagai bentuk perlawanan terhadap status quo. Rambut juga menjadi sebuah simbol kesehatan yang dimanfaatkan oleh beberapa produk kecantikan untuk menjual barang mereka. Dalam banyak artian dapat dikatakan bahwa rambut memiliki makna budaya dengan berbagai macam ragamnya. Maka aktivitas mencukur rambut bukan semata-mata rutinitas untuk memendekan rambut, tetapi memiliki makna lebih dari itu.

Tukang Cukur Madura di Surabaya Tahun 1911 (Koleksi: www.kitlv.nl)

Tukang Cukur Madura di Surabaya Tahun 1911 (Koleksi: http://www.kitlv.nl)

Rambut juga merupakan cerminan ekspresi kepercayaan terhadap kekuatan ghaib. Maka proses ruwatan untuk mencukur rambut tersebut harus dilakukan seperti yang dilakukan oleh masyarakat di dataran tinggi Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah. Bagi anak-anak Dieng yang berambut gimbal maka mereka harus diruwat menurut tradisi Jawa untuk menghindari musibah dalam kehidupan mereka. Rambut gimbal mereka harus dicukur dalam prosesi upacara yang telah dipersiapkan lengkap dengan berbagai sesaji persembahan dan rambut yang telah dicukur dilarung di sungai atau telaga. Maka dengan begitu mereka akan terhindar dari malapetaka dalam mengarungi kehidupan mereka.

Di sisi lain pada masa pergerakan nasional, ketika nasionalisme China melanda Hindia Belanda pada tahun 1900-an banyak masyarakat China di Hindia Belanda mencukur rambut mereka yang panjang menjadi pendek untuk menunjukkan ekspresi modernitas dan kemerdekaan mereka terhadap kekuasaan feodal. Gerakan mencukur rambut menjadi simbol kesetaraan mereka terhadap bangsa-bangsa lain di dunia dan kesetaraan mereka terhadap bangsa-bangsa Eropa di Hindia Belanda. Memang rambut pendek pada masa kolonial Belanda merupakan cerminan modernitas dan kemerdekaan seseorang. Banyak kaum bangsawan Jawa yang berambut mencukur pendek rambut mereka, juga tokoh-tokoh pergerakan dengan rambut pendek bergaya Eropa.

Maka tidak mengherankan bila pada masa kini ekspresi seseorang dapat dituangkan dalam bentuk mencukur rambut, seperti dalam kasus-kasus politik, kemenangan seorang walikota, bupati, gubernur dan presiden dalam pemilihan umum dirayakan oleh sebagian pendukungnya dengan mencukur rambut mereka. Untuk menunjukkan kefanatikan terhadap kepercayaan, idola bahkan aliansi politik maka rambut dapat menjadi penanda yang terlihat di dalam masyarakat.

Rambut juga konsumen bagi produk-produk kesehatan dan kecantikan modern. Mulai dari minyak rambut, penumbuh rambut, cat rambut, dan produk lainnya membuat masyarakat modern banyak bergantung kepada tukang cukur, dan penata rambut profesional. Mereka-lah yang mampu membentuk bagaimana seseorang terlihat melalui bentuk rambutnya. Mencukur bukan sekedar memotong rambut, ia adalah bentuk kepercayaan, ekspresi politik, budaya dan gaya.

——-000———

1 comments on “Para Tukang Cukur Rambut

Tinggalkan komentar